Senin, 11 April 2011

Dr. Gong 龚医师

Pengobatan dan Pencegahan Efek Lanjutan ( Sequela ) Penyakit Stroke

( Perpaduan Pengobatan Tradisional Tiongkok dan Pengobatan Barat )

中风后遗症的治疗与预防(中西医结合综合性治疗)

1.   Pengertian Stroke: Stroke, para dokter Barat menyebutnya gangguan/kecelakaan akut pada pembuluh darah otak. Para dokter dari China menyebutnya dengan Ming Zu atau Zhong Feng ( terkena angin ).Karena terjadinya tiba-tiba, penyebab yang beragam dan perubahan yang sangat cepat, seperti tiupan angin dari alam yang berubah-ubah, sehingga orang dahulu menyebutnya sebagai Zhong Feng.Penderita stroke meskipun telah menjalani pengobatan yang ketat, namun tetap  terjadi efek lanjutan, dan akibat yang ditinggalkan yang paling sering ditemui adalah terjadi  “tiga perubahan” ( kelumpuhan, kebutaan, tubuh kehilangan rasa ) dan juga terjadi hambatan-hambatan seperti hambatan dalam berbicara, hambatan menelan makanan, hambatan pengetahuan hambatan pada kemampuan melakukan kegiatan sehari-hari sampai dengan hambatan buang air kecil.

 

2.   Penyebab: (1) Hipertensi/Tekanan darah tinggi, pengerasan pembuluh darah otak : adalah penyebab utama penyakit stroke yang paling sering ditemukan. Penderita umumnya adalah orang dewasa. (2) Tumor jaringan arteri otak ( Cerebral  Aneurisma ) dan kelainan pada pembuluh darah otak: sering ditemukan pada penderita usia dini. (3) Hambatan metabolisme: contohnya sakit gula, asidosis ( keracunan asam darah ), alkalosis ( cairan tubuh melebihi batas ), uremia dll. (4) Berbagai penyakit jantung: contohnya penyakit jantung rematik atau Rheumatic Heart Disease (RHD), penyakit jantung bawaan atau Congenital Heart Disease (CHD), gagal jantung, serangan jantung, kelainan irama jantung atau Atrial fibrillation (AF) dll. (5) Penyakit darah: contohnya leukemia, penurunan jumlah trombosit di sirkulasi darah atau Idiopathic Thrombocytopenia Purpura (ITP), polycythemia  ( peningkatan sel darah ), Hemophilia ( gangguan pada sistem pembekuan darah ) dll. (6) Berbagai macam radang pembuluh darah: termasuk tuberculosis, Artritis reumatoid (rematik arteri ), Nodular, radang arteri lupus ( Lupus Erythematosus Arthritis ), Parasitic Arthritis ( radang arteri yang bersifat parasit ) dan Leptospirosis ( penyakit kuning non-virus ) dll. (7) Kasus lain : contohnya  infeksi intrakranial ( infeksi tengkorak dalam ), trauma cedera otak, keracunan karbon monoksida dll.

 

3.   Pengobatan:  Metode pengobatan Stroke yang terbaik, seharusnya termasuk kombinasi antara obat tradisional China dan obat Barat serta ditambah dengan terapi akupuntur dan olahraga / latihan pemulihan.Obat-obatan Barat bereaksi dengan cepat dan memiliki efek yang kuat, akan tetapi memiliki efek samping yang besar pula, kekebalan terhadap obat juga besar, dan hal ini terhadap penderita stroke usia dewasa dan usia lanjut harus dilakukan penyelarasan jumlah takaran  obat dan jumlah waktu penggunaan sehingga tidak merugikan atau merusak ginjal ; Obat tradisional China bereaksi lebih lambat, akan tetapi apabila dalam jumlah yang besar mengambil dan mengkomposisi obat tradisional China maka akan tercapai beberapa nilai lebih seperti efek jangka panjang yang baik, kuat dan tahan lama, dan aman serta tidak beracun, sangat cocok untuk diterapkan pada penderita stroke usia dewasa dan usia lanjut. Terhadap para penderita stroke yang dalam masa pemulihan, dokter ahli penyakit stroke wajib menerapkan  “menghilangkan pembekuan darah, melancarkan sirkulasi aliran darah, memberikan nutrisi ” tiga tahapan terapi, dan dilengkapi oleh satu sampai dua obat Barat yang sesuai ditambah dengan terapi akupuntur dan latihan / olahraga pemulihan, kombinasi pengobatan tradisonal Tiongkok dan Barat mampu mencapai tujuan utama yaitu melawan pusat penyakit di seluruh bagian tubuh, menambah hasil dan mengurangi racun, dan mengobati penyakit sampai ke akar penyebabnya, aman, mencapai hasil jangka panjang, mencapai hasil yang sesuai yaitu mengobati stroke dan disaat yang bersamaan mengurangi presentase penyakit stroke untuk kambuh lagi.

4.   Pencegahan dan konsumsi makanan dan minuman:  1, membatasi penyerapan total lemak: setiap hari setiap kali makan harus mengurangi jumlah lemak, menambah lemak tidak jenuh, mengurangi konsumsi lemak hewani, yang menyebabkan rata-rata P/S mencapai diatas 1.8 , sehingga mengurangi pembentukan kolesterol endogenous di dalam lever. Saat memasak jangan gunakan lemak hewani, akan tetapi gunakanlah lemak nabati seperti minyak kedelai, minyak kacang tanah, minyak jagung dll. Kompisisi penggunaan setiap orang 25 gram, setiap bulan lebih baik dibawah 750 gram. Harus membatasi konsumsi kolesterol, setiap hari setiap orang lebih baik mengkonsumsi dibawah 300 miligram,yaitu tiap minggu boleh mengkonsumsi 3 buah kuning telur. 2, Mengontrol  total panas: Jika dalam mengkonsumsi makanan dapat mengontrol penyerapan total lemak, maka lemak darah akan mengalami penurunan, penderita kegemukan atau obesitas juga akan mengalami penurunan berat badan, dan akan mencapai beratbadan yang ideal, hal ini sangat berguna bagi kinerja seluruh organ dalam tubuh. 3, Menambah jumlah protein yang sesuai: Oleh karena jumlah lemak makanan menurun, sehingga harus menambah jumlah protein dalam kadar yang sesuai. Dapat didukung oleh konsumsi daging has (daging tanpa lemak) atau daging yang telah dikuliti (daging tanpa kulit), juga bisa digantikan dengan ikan, dan makanan dari hasil olahan kacang, seperti  tahu, tahu yang dikeringkan berguna bagi penurunan kolesterol darah dan pengentalan darah.  Batasi konsumsi gula murni dan makanan manis yang mengandung gula: termasuk konsumsi makanan kecil, permen, dan minuman. 5, Makanan dan minuman yang ilmiah: Penderita penyakit penyumbatan pembuluh darah otak (cerebral thrombosis) ada yang menderita penyakit darah tinggi, maka penderita ini harus mengurangi konsumsi garam dan menkonsumsi makanan dan minuman rendah garam, jumlah garam yang dikonsumsi setiap harinya adalah 3 gram, boleh dengan cara menambahkan garam setelah masakan selesai dimasak, karena jika pada waktu memasak sudah menambahkan garam maka masakan yang dihasilkan akan teta[ menjadi tawar dan menjadi tidak sedap. Demi menambah rasa, boleh menambahkan sedikit cuka, saus tomat, kecap wijen pada waktu memasak. Cara masak yang dianjurkan, yaitu kukus, rebus, memanasi, godok, tumis bening, rebus cepat, tumis (dengan cepat), dihangatkan dll. Cara masak yang tidak dianjurkan,yaitu goreng (dengan minyak yang sedikit atau banyak), goreng dengan api besar,  masak dengan cara meyiram/membasahi dengan minyak panas, bakar dll. 6, Banyak minum air putih: Penderita cerebral thrombosis harus sering minum air putih, khususnya pada waktu pagi dini hari dan malam hari, pada waktu dini hari meminum air dapat membasahi saluran usus dan lambung, setelah kandungan air memasuki cairan darah maka seiring dengan kegiatan tubuh air akan dikeluarkan bersama keringat dan cairan urin. Pada malam hari kegiatan tubuh menurun, keuntungan terbesar dari konsumsi air sebelum tidur adalah dapat mengencerkan cairan darah, dan mencegah penyumbatan gumpalan darah. 7, Menambah konsumsi makanan yang mengandung serat dan vitamin C : Diantaranya termasuk bahan pakan kasar (jagung dll.), sayur-sayuran dan buah-buahan. Beberapa bahan makanan seperti bawang merah, bawang putih, jamur, jamur kuping, rumput laut, shanzha, sayur zicai (sejenis ganggang merah), weak tea, konjak (Kentang konnyaku) dll. Memiliki khasiat penurunan lemak.

5.   Apa yang harus dilakukan apabila tiba-tiba terjadi pendarahan dalam otak? Ciri-ciri umum dari pendarahan otak adalah: a. sebagian tubuh kehilangan rasa, tenaga, atau lumpuh, saat terjadi penderita sering terjatuh tanpa adanya persiapan sama sekali sebelumnya, atau  barang yang ada di genggaman tangan tiba-tiba jatuh ke tanah: b. Pada saat yang bersamaan, penderita mengalami mulut membengkok, air liur mengalir keluar, kata-kata yang diucapkan tidak jelas atau bahkan bisu, ada juga yang menderita sakit kepala, muntah-muntah, penglihatan menjadi kabur, kesadaran mengalami hambatan, tidak bisa buang air besar dan kecil dll.

Apabila penderita tiba-tiba mengalami pendarahan dalam otak, maka anggota keluarga harus dengan segera melakukan beberapa pertolongan pertama sebagai berikut: a. Tetap tenang dan segera membaringkan si penderita. Jangan pernah terburu-buru membawa pasien ke rumah sakit, untuk mencegah agar dalam perjalanan tidak terjadi guncangan, boleh membaringkan kepala penderita ke arah menyamping untuk mencegah agar dahak dan muntahan tidak masuk kembali ke saluran pernapasan. b. Segera meregangkan kerah leher baju dan ikat pinggang si penderita, pastikan bahwa ada sirkulasi udara di dalam ruangan, bila saat itu udara sedang dingin maka pastikan agar ruangan menjadi hangat, sebaliknya jika udara panas maka pastikan agar udara menjadi sejuk. Apabila penderita pingsan dan mengeluarkan suara dengkuran yang keras, menandakan bahwa lidahnya telah tertumus, saat ini gunakanlah sapu tangan atau kain untuk menarik keluar lidah si penderita secara perlahan. d. Bisa juga menggunakan kain yang dingin untuk menutup bagian kepala si penderita, karena saluran darah akan menyusut pada suhu yang dingin, dan dapat meredakan panas. e. Saat penderita tidak bisa buang air besar dan kecil, maka harus dilakukan di tempat, tidak boleh sembarangan memindahkan tubuh penderita agar mencegah pendarahan dalam otak menjadi lebih parah.

Saat keadaan pasien stabil maka pasien dapat dibawa ke rumah sakit, saat perjalanan menuju rumah sakit, kendaraan yang digunakan untuk mengangkut pasien harus mempertahankan kestabilan agar tidak terjadi guncangan; saat ini juga pelan-pelan mengangkat kepala pasien dan tempatkan di tempat yang lebih tinggi, yaitu jarak 20 derajat dengan lantai dan sambil memperhatikan kondisi perubahan penyakit pasien.

Tambahan 1: Ilmu kedokteran China  “pembuangan darah Shixuan”. Adalah metode yang telah mencapai ribuan tahun dan adalah salah satu metode pertolongan pertama.Metode ini digunakan pada saat tidak ada dokter atau mobil ambulance belum tiba, memastikan bahwa begitu penyakit pasien kambuh maka pertolongan dilakukan, prinsip utamanya adalah dalam waktu singkat menurunkan tekanan di dalam tengkorak pasien, membantu meredakan kondisi penyakit korban sambil menunggu pertolongan datang. Apabila dalam kurun waktu 30 menit melakukan metode “Pembuangan darah Shixuan” , pasien masih belum sadar dan mobil ambulance juga belum tiba, maka pelepasan darah baru bisa dilaksanakan.

Tambahan 2: Perbedaan antara pendarahan otak, penyumbatan syaraf darah otak (cerebral thrombosis) dan penyumbatan otak (cerebral infarction).

Banyak orang yang menderita penyakit gangguan syaraf otak, tetapi tidak dapat  membedakan jenis-jenisnya, ada yang menyebut penyumbatan syaraf darah otak (cerebral thrombosis) sebagai penyumbatan otak (cerebral infarction), menyebut pendarahan otak sebagai penyumbatan syaraf darah otak. Meskipun semuanya termasuk penyakit syaraf otak, akan tetapi penyebab penyakit  dan ekspresi klinisnya berbeda, pengobatannya pun berbeda.

Pendarahan otak, adalah pecahnya syaraf darah dan cairan darah memasuki otak sehingga menyebabkan gejala klinis, kondisi penyakitnya lebih gawat dibandingkan dengan cerebral thrombosis dan cerebral infarction. Penyebab yang sering ditemukan adalah tekanan darah tinggi, pengerasan arteri otak, dan kelainan syaraf otak serta penyakit tumor arteri bawaan. Pendarahan otak seringkali terjadi saat gerakan atau emosi penderita meluap, biasanya terjadi gejala seperti terjatuh, pingsan, cacat, muntah dll, hambatan kesadaran yang berbeda juga bisa menyebabkan kelumpuhan di area wajah, mulut membengkok sampai dengan air ludah yang mengalir dll. Area pendarahan berbeda maka ekspresi yang ditimbulkan pun berbeda.

cerebral thrombosis, adalah oleh karena terjadi pengapuran dinding pembuluh darah arteri (Aterosklerosis), peradangan intimal arteri (endarteritis), serta kekentalan darah yang tinggi menyebabkan bagian syaraf darah otak menjadi tersumbat. Pergerakan penyakit cerebral thrombosis lebih lambat, dan bereaksi disaat istirahat atau tidur. Beberapa penderita mengalami sakit ringan dan kemudian perlahan-lahan menjadi bertambah parah, bahkan ada yang sampai sakitnya bereaksi 2 sampai 3 hari kemudian mencapai puncak sakit. Penderita yang mengalami pingsan lebih jarang, biasanya gejala yang terjadi, yaitu kelumpuhan sampai dengan kelumpuhan bagian sebelah tubuh, dan juga ada kemungkinan kehilangan kemampuan berbicara, dan ada penderita yang mengalami kepala atau bagian tubuh yang kehilangan rasa.

6.   Harus mengontrol berbagai penyebab penyakit yang berbahaya, yang terutama yaitu mengontrol gula darah, lemak darah, tekanan darah tinggi, pengobatan penyakit jantung dll ; dan juga harus memperbaiki pola makan minum dan kebiasaan hidup yang tidak sehat, hindari makanan yang mengandung kolesterol tinggi, gula tinggi, garam tinggi, rubah kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol; selain itu, lakukan latihan yang sesuai, memperhatikan tiga prinsip “stabil, teratur, dan bertahap”, bisa juga mengikuti standar “satu, tiga, lima, tujuh” dalam melakukan latihan olahraga, setiap hari melakukan latihan 1 kali, setiap kali latihan minimal 30 menit, setiap minggu minimal harus latihan 5 kali, setiap kali melakukan latihan rata-rata detak jantung harus mencapai 170/menit dikurangi jumlah umur.

Intinya, kalau ingin menjauh dari stroke si pembunuh ini, pencegahan adalah kuncinya. Pencegahan tidak hanya sebatas mengontrol salah satu penyebab yang berbahaya, namun harus menekankan dalam waktu yang bersamaan mencegah berbagai macam penyebab yang berbahaya, sehingga menghindari berbagai penyebab bahaya itu dan mencegah bahaya yang berlipat  ganda.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar